Wanita di jaman sekarang terkadang hanya memikirkan persoalan umumnya berkaitan dengan kecantikan dan gaya hidup semata, tak terlepas dari 2 (dua) hal yakni masalah kosmetik dan fashion. Terutama bagi wanita muda dan karir, seringkali mengabaikan sifat kewanitaannya.
Wanita di jaman sekarang kurang merawat sisi vital-prioritas kebahagiaannya di masa depan, ini khususnya bagi mereka yang telah menikah dan ingin punya buah hati. Kurangnya merawat tubuh, salah satunya dapat berdampak buruk yakni terjangkitnya rahim oleh penyakit.
Penyakit virus pada kehamilan dan awal kehamilan bisa saja menjadi faktor utama kegagalan bagi ibu mengandung dan mereka yang sedang merencanakan kehamilan (ingin punya anak). Selain penyebab umum gagalnya hamil seperti faktor stres (tekanan), capek , rendahnya kadar sperma suami, lemah kandungan calon ibu dan kesibukan yang terlalu tinggi, di antaranya faktor virus bisa saja menjadi penentu utamanya.
TORCH adalah singkatan dari Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cyto
Megalo Virus (CMV), Herpes Simplex Virus (HSV) yang terdiri dari HSV1
dan HSV2 serta kemungkinan oleh virus lain yang dampak klinisnya lebih
terbatas (Misalnya Measles, Varicella, Echovirus, Mumps, virus Vaccinia,
virus Polio, dan virus Coxsackie-B).
Penyebab utama dari virus dan parasit TORCH (Toxo, Rubella, CMV, dan Herpes) adalah hewan yang ada di sekitar kita, seperti ayam, kucing, burung, tikus, merpati, kambing, sapi, anjing, babi dan lainnya. Meskipun tidak secara langsung sebagai penyebab terjangkitnya penyakit yang berasal dari virus ini adalah hewan, namun juga bisa disebabkan oleh karena peratara (tidak langsung) seperti memakan sayuran, daging setengah matang dan lainnya.
Dalam dunia medis, Toxo sering disebut juga dengan virus kucing. Padahal sesungguhnya ini bukan virus kucing, tetapi parasit darah. Kenapa sering disebut virus kucing: selain sebutan ini sudah salah kaprah, memang parasit ini tumbuhnya di dalam tubuh binatang. Hal mana menurut penelitian di dalam maupun di luar negeri, 70% penyebab penyakit ini adalah kotoran kucing. Kemudian melalui hewan lain yang menempel dalam makanan, lalu masuklah ke dalam tubuh manusia dan menyatu dalam darah.
Awalnya seseorang yang mengidap Toxo ini tampak sehat tetapi kemudian ketika sedang hamil mulai muncul sejumlah gejala. Gejala yang sering terjadi adalah flek pada wanita yang sedang hamil. Flek ini bisa terjadi terus menerus sepanjang kehamilan, janin di dalam rahim tidak berkembang, hamil anggur, atau bayinya meninggal pada usia kandungan 7-8 bulan. Bahkan yang seringkali terjadi adlah keguguran.
Sebenarnya Toxo bukanlah penyakit menular kepada pasangan, tetapi ia menular pada keturunan. Bisa jadi anak pertama dan kedua sehat, tetapi anak ketiga cacat atau mengalami Epilepsi dan autisme. Tetapi yang sering terjadi sesungguhnya jika dilakukan tes di laboratorium, baik anak pertama maupun anak kedua sesungguhnya turut terinfeksi.
Berbeda dengan Rubella. Penyakit ini orang sering menyebutnya dengan
Campak Jerman. Pada kasus Rubella, ibu hamil tidak mengalami keguguran
atau bayinya meninggal saat lahir, tetapi yang sering terjadi adalah
bayi yang dilahirkan mengalami glukoma, atau kebutaan, kerusakan pada
otak atau pengapuran pada otak, bibir sumbing, tuna rungu dan sulit
bicara.
Sedangkan pada pengidap CMV (Cyto Megalo Virus), misalnya seorang ibu pada saat hamil, ia akan mengalami keguguran terus menerus, atau bayi yang dikandungnya lahir dalam keadaan cacat fisik, seperti Hidrosefalus (pembesaran kepala), Microsefalus (pengecilan kepala), lahir dengan usus keluar tubuh, tubuh transparan atau kaki dan tangannya jadi bengkok.
Kemudian, untuk penyakit Herpes lain lagi. Kemunculannya ditandai dengan bintik – bintik pada tubuh dan pada alat genital. Seorang yang mengidap Herpes, di samping kesakitan, juga terasa panas. Bagi wanita hamil sering keguguran atau bayinya lahir dalam keadaan cacat.
Jadi Toxo, Rubella, CMV, dan Herpes dapat menyebabkan rusaknya fertilitas pada wanita. Sel telur maupun inti sel dirusak oleh virus tersebut sehingga sel terlurnya mengecil dan tidak bisa dibuahi. Dengan adanya infeksi TORCH ini, pada wanita bisa menyebabkan terbentuknya mioma, penyumbatan atau perlengketan, sehingga sel telur tidak bisa dibuahi atau mengakibatkan sulit hamil.
Toxo tidak menular pada pasangan, sedangkan Rubella, CMV, dan Herpes bisa menular. Penularan bisa terjadi melalui hubungan seksual, air liur, keringat, darah, dan Air Susu Ibu (ASI). Sehingga kau wanita terjangkit Rubella, CMV, dan Herpes, maka suaminya pun dapat tertular. Sulitnya terjadi kehamilan pada wanita disebabkan oleh virus tersebut memperburuk kualitas spermatozoa/sperma, karena kekentalan sperma menjadi cair. Volume sperma yang seharusnya 5 CC menjadi 3 CC dan gerakannya pun sudah berubah.
CATATAN. Perlu ditegaskan lagi bahwa Toxo maupun Rubella dan CMV serta Herpes
BUKAN hanya milik ibu hamil saja. Tetapi siap pun bisa terkena TORCH.
Baik dia orang dewasa, kamum muda, lansia, maupun balita. Kemudian TORCH
ini yang diserang adalah saraf otak, mata dan gerak. Jika menyerag otak
misalnya gejalanya sering sakit kepala, radang tenggorokan, atau flu
berkepanjangan. Otot – otot terasa sakit sampai ke persendian dan
pinggang. Kaki pun mudah capek dan lemas, menggigil kemudian lambung pun
sakit.
Orang sering beranggapan bahwa anak yang sakit mata disebabkan oleh
seringnya nonton TV dan terlalu dkat ke layar. Tak terpikirkan bahwa
sakit mata yang biasa mengakibatkan kebutaan itu disebabkan ooleh
infeksi TORCH.
TORCH => Toxo Dilihat dari sejarahnya, Toxo adalah parasit protozoa bersel tunggal penyebab Toxoplasmosis. Virus ini pertama kali ditemukan dalam hewan pengerat di Afrika Utara yang disebut gondii oleh Charles Nicolle dan Lonis Manceaux di Laboartorium Institut Pasteur di Tunisia pada tahun 1908. Siklus hidup selengkapnya baru ditemukan pada tahun 1970 yakni ditemukannya siklus seksual pada kucing sebagai hospes tetapnya, sedangkan pada hospes perantara adalah berbagai jenis burung dan mamalia termasuk manusia.
Toxoplasma gondii (sebutan di dunia medis) tersebar luas di alam, baik pada manusia maupun hewan, dan merupakan salah satu penyebab penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada manusia di seluruh permukaan bumi.
TORCH
TORCH merupakan akronim dari beberapa infeksi jenis penyakit bawaan yang akan berbahaya untuk janin bila diderita oleh ibu hamil. Penyakit-penyakit ini dengan mudah akan menginfeksi janin dalam kandungan seorang ibu yang sedang hamil. Penyakit yang merupakan bagian dari TORCH terdiri atas virus dan juga beberapa bakteri. TORCH sendiri merupakan akronim yang jika dijabarkan merupakan beberapa penyakit sebagai berikut ini:- T: Toxoplasmosis atau Toxoplasma gondii. Dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah toksoplasmosis.
- O: Other infections atau infeksi lainnya seperti Hepatitis B, Sifilis, Varicella-Zoster Virus, HIV, dan Parvovirus B19.
- R: Rubella atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai Rubela atau Campak Jerman.
- C: Cytomegalovirus atau dikenal sebagai sitomegalovirus atau virus herpes manusia 5.
- H: Herpes simplex virus atau virus herpes simpleks.
Toksoplasmosis
Penyebab: Penyakit ini sering dihubungkan dengan kucing atau anjing sebagai penyebabnya. Penyebab penyakit ini adalah parasit dengan nama Toxoplasma gondii yang umumnya hidup pada binatang mamalia seperti anjing dan kucing.Penularan: Parasit ini akan keluar bersama kotoran anjing atau kucing. Melalui kotoran inilah akhirnya dapat menghinggapi manusia. Penyebaran lainnya adalah melalui lalat, kecoa atau serangga lain yang menghinggapi kotoran tersebut lalu menempel pada makanan yang telah matang atau pada sayuran yang bila tidak dimasak dengan tepat dapat menular pada manusia. Bisa pula menyebar melalui daging yang kurang matang saat diolah.
Akibat: Janin yang terinfeksi penyakit ini dapat menyebabkan keguguran atau bayi lahir mati. Bisa pula menyebabkan kelainan pada bayi saat dewasa.
Rubela
Penyebab: Dikenal juga dengan penyakit campak Jerman. Seseorang yang terinfeksi penyakit ini dapat dikenali dengan adanya ruam pada bagian tubuh, nyeri otot, demam (walau tidak selalu menyertai infeksi penyakit ini) dan adanya pembesaran getah bening.Penularan: Media penularannya melalui pernafasan, air liur, keringat, darah atau hubungan seksual dari penderita rubela lainnya. Maka, untuk ibu hamil, sebaiknya menjaga jarak bila ada teman atau kerabat yang sedang menderita rubela atau campak Jerman agar tidak tertular.
Akibat: Penyakit ini semakin berbahaya apabila diderita oleh wanita yang usia kehamilannya masih muda, khususnya pada trimester pertama kehamilan. Hal yang dapat dialami oleh bayi apabila ibu terinfeksi penyakit ini adalah bayi terlahir cacat atau menderita kelainan seperti kerusakan pada otak, kebutaan, tuna rungu atau bisu.
Cytomegalovirus (CMV)
Penyebab: Disebabkan oleh virus cytomegalo.Akibat: Bila infeksi dialami oleh ibu hamil, maka bayi yang dikandung beresiko menderita pembesaran kepala, pengapuran otak, pembesaran hati, tuli, atau bentuk kaki dan tangan yang tidak normal.
Herpes Simpleks tipe II
Penyebab: Herpes terbagi atas 2 jenis, sedangkan yang berbahaya bagi ibu hamil adalah jenis Herpes Simpleks tipe II (HSV II). Infeksi ini menyerang alat kelamin. Tanda dari seseorang terinfeksi penyakit ini adalah keputihan atau muncul bintik pada alat kelamin.Penularan: Penularannya adalah melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan penderita lain. Bisa juga ditularkan melalui hubungan seksual.
Akibat: Bayi yang dilahirkan dari ibu yang terinfeksi penyakit ini dapat menderita kelainan pada kulit, yaitu kulit melepuh.
Mencegah TORCH
Mengingat bahaya dari TORCH untuk ibu hamil, bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan atau yang saat ini sedang hamil, dapat mempertimbangkan saran-saran berikut agar bayi Anda dapat terlahir dengan baik dan sempurna.Makan makanan bergizi
Saat hamil, sebaiknya Anda mengkonsumsi banyak makanan bergizi. Selain baik untuk perkembangan janin, gizi yang cukup juga akan membuat tubuh tetap sehat dan kuat. Bila tubuh sehat, maka tubuh dapat melawan berbagai penyakit termasuk TORCH sehingga tidak akan menginfeksi tubuh.Lakukan pemeriksaan sebelum kehamilan
Ada baiknya, Anda memeriksakan tubuh sebelum merencanakan kehamilan. Anda dapat memeriksa apakah dalam tubuh terdapat virus atau bakteri yang dapat menyebabkan infeksi TORCH. Jika Anda sudah terinfeksi, ikuti saran dokter untuk mengobatinya dan tunda kehamilan hingga benar-benar sembuh.Melakukan vaksinasi
Vaksinasi bertujuan untuk mencegah masuknya parasit penyebab TORCH. Seperti vaksin rubela dapat dilakukan sebelum kehamilan. Hanya saja, Anda tidak boleh hamil dahulu sampai 2 bulan kemudian.Makan makanan yang matang
Hindari memakan makanan tidak matang atau setengah matang. Virus atau parasit penyebab TORCH bisa terdapat pada makanan dan tidak akan mati apabila makanan tidak dimasak sampai matang. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, selalu konsumsi makanan matang dalam keseharian Anda.Periksa kandungan secara terartur
Selama masa kehamilan, pastikan juga agar Anda memeriksakan kandungan secara rutin dan teratur. Maksudnya adalah agar dapat dilakukan tindakan secepatnya apabila di dalam tubuh Anda ternyata terinfeksi TORCH. Penanganan yang cepat dapat membantu agar kondisi bayi tidak menjadi buruk.Jaga kebersihan tubuh
Jaga higiene tubuh Anda. Prosedur higiene dasar, seperti mencuci tangan, sangatlah penting.Hindari kontak dengan penderita penyakit
Seorang wanita hamil harus menghindari kontak dengan siapa pun yang menderita infeksi virus, seperti rubela, yang juga disebut campak Jerman.
Hewan yang sebaiknya di jauhi masa kehamilan
Semasa kehamilan BuMil (Ibu Hamil) memang perlu menjaga kehamilannya dengan baik, salah satunya adalah mencegah untuk tidak tertular parasit dari hewan kalau tidak hati-hati bisa saja parasit tersebut masuk kedalam tubuh BuMil dan membahayakan diirinya serta janin yang ada di dalam kandunganHewan apa saja yang bisa memberi infeksi pada BuMil dan calon bayinya ?
Kucing
Umumnya parasit yang ditimbulkan pada kucing adalah toksoplasma. Siklus hidup parasit ini biasa tedapat pada kotoran kucing. Bila BuMil terlah terinfeksi tokso pada trimester awal dan akhir maka dapat membahayakan keselamatan dan perkembangan janin dalam kandungan. Dampaknya janinn berisiko keguguran, hamil anggur mengakibatkan kematian pada bayi atau bahkan bayi lahir namun dengan kondisi kepala yang besar seperti hydrocephalus.Sebagian besar wanita yang menderita toksoplasma, tidak merasakan adanya gejala. Hanya sebagian kecil saja yang merasakan gejalanya seperti sedikit nyeri otot, pembesaran getah bening dan flek saat hamil. Untuk mengetahui adanya tokso di dalam tubuh sebaiknya sebelum menikah atau sebelum merencanakan program hamil di lakukan pemeriksaan TORCH (toxoplasma, rubella, cytomegalovirus dan herpes) terlebih dulu guna mengetahui apakah wanita tersebut sudah memiliki anti bodi dengan toksoplasma, rubella cytomegalovirus dan herpes. Jika sudah terdapat anti bodi didalam tubuhnya maka tidak perlu khawatir dengan kondisi kucing peliharaanya
Kondisi yang paling membahayakan justru apabila sebelum hamil belum terinfeksi tokso lalu saat hamil baru terinfeksi tokso dan apabila terjadi serokonversi – perubahan dari negative menjadi postif -maka semasa kehamilan diperlukan pemeriksaan USG guna memantau apakah ada kecacatan pada janinnya.
Selanjutnya perlu dilakukan pengobatan bila BuMil sudah terlanjur terinfeksi tokso yaitu dengan spiramycin (obat antibiotic) sepanjang kehamilannya, diharapkan bakteri toksoplasma tersebut akan hilang. Meskipun begitu kemungkinan terjadinya kelainan pada janin masih bisa terjadi, kerusakan pada janin itu bergantung seberapa parah si BuMil terinfeksi toksoplasmanya, tapi biasanya kerusakan yang terjadi sekitar 2-4 persen.
Hamster
LMCV (Lymphocytic Choriomenigits virus) atau viral meningitis adalah virus yang terdapat pada hewan-hewan pengerat seperti tikus dan hamster. Tanda-tanda jika terserang virus ini adalah demam, mual, muntah-muntah, sakit pada otot dan kepala serta sakit pada kelenjar-kelenjar tubuh.
LMCV ini merupakan virus yang dapat menembus dinding plasenta dalam rahim. Bila janin terinfeksi virus ini biasanya lahir dalam keadaan cacat atau bahkan meninggal. Cara penularan virus ini dengan menyentuh air kencing, mata atau mulut yang terinfeksi virus ini. Jangan khawatir satu atau 2 ekor hamster didalam rumah yang terawat kebersihannya tidak akan membahayakan BuMil, tapi hamster peliharaan dapat pula terinfeksi LMCV setela kontak dengan tikus liar di fasilitas pembibitan, toko hewan peliharan atau rumah .
Lebih berhati-hati pada saat musim hujan atau banjir saat itu penyakit ini bisa mengancam karena tikus-tikus liar biasanya bermunculan di sekitar rumah. Jika bumil terkena virus LMCV ini sebaiknya segara konsultasikan kepada dokter kandungan agar segera diberi suntikan antibiotic.
Anjing
Anjing tergolong hewan yang tidak terlalu membahayakan bagi BuMil, hanya saja bila tidak terjaga kebersihanya, bakteri kutu yang terdapat pada bulu-bulu anjing bisa menimbulkan penyakit kulit pada manusia, termasuk BuMil .
Jenis penyakit kulit yang ditimbulkan oleh kutu anjing biasanya adalah jamur sehingga menimbulkan gatal-gatal pada BuMil, namun tidak akan berdampak buruk bagi janinya. Untuk mengatasi rasa gatal tersebut konsultasikan kepada dokter kulit. Selain itu, anjing juga bisa membawa penyakit rabies jadi pastikan anjing peliharaan anda untuk mendapatkan suntikan vaksin rabies.
Unggas
Hewan yang termasuk dalam jenis golongan ini adalah ayam dan bebek. Hewan ini berpotensi membahayakan BuMil utamanya jika terjangkit flu burung. Untuk menghindari hal tersebut, langkah yang bisa dilakukan adalah memberikan vaksin flu burung pada seluruh hewan unggas. Juga sebaiknya kandang atau tempat tinggal ayam atau bebek jangan dibuat berdampingan dengan tempat tinggal BuMil.
Tips cegah penyakit dari hewan peliharaan
Berikut ini adalah tips guna mencegah terjadinya parasit yang ditimbulkan oleh hewan:
- Selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan, setelah bekerja di kebun, setelah membersihkan kandang atau kotoran binatang peliharaan ataupun setelah mencuci daging.
- Hindari mengonsumsi daging setengah matang atau daging mentah.
- Hindari konsumsi sayuran mentah yang tidak dicuci bersih.
- Periksakan kondisi kekebalan tubuh terhadap infeksi toksoplasma.
- Sejauh mungkin menjaga jarak pada hewan yang bisa menularkan toksoplasma.
- Jangan berikan makanan daging mentah pada hewan peliharaan.
- Jangan biarkan hewan peliharaan duduk di sofa atau bahkan tidur di tempat tidur karena besar kemungkinan terdapat tokso ataupun kutu pada bulu-bulu
- Selalu jaga kebersihan hewan peliharaan, gunakan sarung tangan tiap kali membersihkan kandang hewan, sebaiknya selama hamil, tugaskan orang rumah untuk membersihkan dan merawat hewan peliharaan Anda.
- Periksalah kesehatan hewan peliharaan ke dokter hewan agar tidak terkena toksoplasmosis, rabies atau kutu hewan.
- Jaga kebersihan lingkungan agar terhindar dari banjir sehingga meminimalisasikan kemungkinan LMCV.
Ingatlah, semoga bermanfaat.
by Muka2 bloG Editorial
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus