Makna Salah - Setiap diri kita masing-masing pernah melakukan kesalahan, sadar atau tidaknya pernah juga kita alami. Hanya saja terkadang diri kita memandang kesalahan tersebut tidak memikirkan dampak akibat yang akan dikenainya, apakah langsung terhadap diri kita sendiri maupun kepada orang lain dan lingkungan sekitarnya.Orang bijak sering mengatakan ntah itu siapa? orangtua kitakah? guru kitakah? tetangga kitakah? kerabat kitakah? atau kekasih kitakah? membela dan menasehati kita "Tolong, jangan dilakukan tak baik; pamalik", namun kita tidak menggubrisnya dan akhirnya celakalah kita karena perbuatan kita sendiri. Orang bijak tersebut mengatakan kepada kita "Jangan neko-neko; Jangan banyak warna; Ora grasak-grusuk; Alon-alon asal kelakon; Sabar sing sabar dulu; bla.. bla.. bla..
Manusia adalah makhluk yang sering berbuat salah. Karena sejatinya tak ada manusia di muka bumi ini yang sempurna. Sesungguhnya kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT; Dia-lah Tuhan Yang Maha Esa. Hanya saja manusia selalu berusaha untuk mencapai kesempurnaan, walaupun itu adalah suatu hal yang mustahil untuk mencapai kesempurnaan yang hakiki dan sering memaksakan dirinya sendiri untuk mencapai hal demikian itu. Sesempurna apapun manusia tetap ada sisi kesalahan, sisi lalainya atau kelemahan, namun yang terbaik ialah dia mau dan mampu membatasi dirinya sendiri dari keinginan yang menggebu-gebu tak beralasan kuat.
Ada beberapa orang ketika melakuka kesalahan itu selalu termenung, terdiam dan bahkan air mata akan jatuh karena telah berbuat salah. Namun ada juga sebagian orang yang ketika melakukan kesalahan seperti menjadi hal yang biasa, acuh tak acuh bahkan tak mau tau. Biasanya, orang seperti ini adalah orang yang tak pernah bisa menyadari akan perbuatannya, antara salah atau benar (red : Psikopat).
Ketika seseorang sadar akan apa yang ia lakukan itu salah, maka hati dan ekspresi wajah selalu menunujukkan sedih, kecewa dan menyesal. Walaupun ketika dihadapan orang lain, selalu berusaha untuk tetap tegar dan itu lumrah manusiawi. Karena hati dan ekspresi merupakan dua hal yang saling berkaitan. Saat hati terasa menangis, sakit seperti tersayat-sayat pisau pun, maka wajah pun ikut bersedih dan secara spontanitas air mata menetes. Tetesan air mata itu merupakan tanda penyesalan dalam hati atas apa yang telah ia lakukan.
Makna Pengambilan Keputusan - Pengambilan keputusan bukanlah hal yang sepele, ringan diucapkan lidah, namun langkah-langkah perbuatannya itu ingin mengarah kemana? Pengambilan keputusan bisa di saat kritis dan sulit, namun biasanya jika salah perhitungan maka ujung-ujungnya kesalahan fatal yang akan didapatkan kemudiannya. Di bawah ini yang perlu kita perhatikan hal-hal sebelum mengambil keputusan apapun (red : Anda bukanlah dianggap Sang Siput), tetapi hanya sekedar untuk Anda cermati sendiri antara lain :
- Keputusan kita seringnya kurang terdefinisi (tidak jelas maksudnya apa dan mengapa?)
- Kita seringnya memutuskan sendiri (tidak mempertimbangkan dahulu)
- Kita seringnya mengabaikan fakta-fakta dan realitas (keadaan sebenarnya)
- Kita seringnya tidak memakai intuisi atau lemah dalam kepercayaan diri sendiri
Benar atau tidaknya penerangan diatas, hanya Anda sendiri yang bisa menjawabnya, tidak perlu berkata-kata atau mengatakannya kepada orang lain, dan kita hanya ingin melihat ada koreksi atau tidak, ada kesadaran tinggi atau sebaliknya, sebab-sebab itu pasti, akibat itu dikarenakan adanya sebab, penyebab mendahului akibat, akibat berdampak manfaat atau malah sebaliknya mudharat yang datang.
I am Sorry; I am Wrong; bla.. bla.. bla..
Semoga bermanfaat,.
by Muka2 bloG Editorial



0 Dikomentari:
Posting Komentar
# Terima kasih atas kunjungannya ke Pojok Jurnalis, silakan berkomentar dengan sopan, dan semoga bermanfaat untuk Anda selalu