Perjanjian Sykes-Picot - Perjanjian antara Inggris dan Perancis yang ditandatangani 16 Mei 1916, yang mana perjanjian ini efektif mampu memecah-belah kesatuan negeri-negeri di Asia Barat (timur tengah) dibawah pengaruh kerajaan Ottoman (Daulah Ustmaniyah) sampai saat ini, dan dampak berlanjutnya dari perjanjian ini adalah tumbuhlah kesultanan baru yang dipimpin oleh raja-raja yang memaksakan kehendak (penguasa negara-negara di jazirah arab) dan menghambakan diri kepada penguasa barat.Perjanjian Sykes-Picot yang ditandatangani pada tahun 1916 adalah perjanjian rahasia antar pemerintah Britania Raya dengan pemerintahan Perancis yang diikuti dan disetujui oleh Kerajaan Rusia, di mana dalam perjanjian ini ketiga negara mendiskusikan pengaruh dan kendali di Asia Barat setelah jatuhnya Kerajaan Utsmaniyah pada Perang Dunia I yang telah diprediksi sebelumnya. Karena pecahnya Revolusi Bolshevik, Rusia mengundurkan diri dari perjanjian ini. Pada Revolusi Rusia di bulan Oktober 1917, para pejuang Bolsheviks mempublikasikan perjanjian ini dan mempermalukan Inggris, membuat Arab marah, dan Turki senang (Sumber : Wikipedia.org).
Perjanjian ini merupakan skenario barat melalui tangan-tangan Inggris dan Perancis untuk menguasai kembali timur tengah dari tangan kekuasaan kerajaan Ottoman (Ustmaniyah), akhirnya mereka berhasil memenangkan perang salib dan menerapkan strategi yang baru hingga sampai saat ini melalui program-program terselubung lainnya di tanah jazirah arab tersebut.
Lahir dari imperialisme Barat dan kolonialisme, perjanjian Sykes-Picot dijadikan dasar dari mandat PBB setelah perang dunia ke-2 berakhir, dan membantu menentukan batas-batas masa depan negara bangsa (nation state) Arab yang tetap berada di bawah pemerintahan kolonial Inggris atau Prancis, yang pada gilirannya menjadi faktor utama di balik munculnya kediktatoran militer di tahun 1950-an dan 1960-an sampai saat ini juga.
Sepanjang dekade, perjanjian Sykes-Picot
menjabat sebagai pengingat untuk orang-orang Arab dari campur tangan
Barat secara terus-menerus dalam urusan mereka. Warisan Sykes-Picot bisa dirasakan saat
ini di beberapa negara – termasuk Irak, Suriah dan paling sangat terasa
adalah Palestina. Selain itu, kekuatan Barat yang kembali terlibat di
Suriah, menjadikan kenangan Sykes-Picot membentuk kekhawatiran Arab
bahwa Barat masih belum selesai dengan campur tangannya di wilayah
tersebut.
Negosiasi atas nama Inggris dipimpin
Mark Sykes, dan mewakili Prancis oleh François Georges-Picot. Para
diplomat memutuskan bahwa setelah Ottoman dikalahkan, Prancis akan
menerima area yang ditandai (a) meliputi: Wilayah Turki tenggara, Irak
utara, termasuk Mosul, sebagian besar Suriah dan Lebanon. Sedangkan, di Daerah (b) ditandai sebagai wilayah yang
dikuasai Inggris, yang meliputi: Jordan, Irak selatan, Haifa dan Acre
di Palestina dan jalur pantai antara Laut Tengah dan Sungai Yordan. Untuk Rusia di sisi lain, akan diberikan: Istanbul, Armenia dan Selat strategis Turki.
“… Di daerah biru Perancis, dan di area merah Inggris, akan
diizinkan untuk membangun administrasi langsung atau tidak langsung atau
kontrol yang mereka inginkan dan mereka anggap cocok untuk mengatur
dengan negara Arab atau konfederasi negara-negara Arab.”
"Perjanjian Sykes-Picot tetap menjadi realitas dominan di Timur Tengah". Lima tahun setelah Suriah jatuh ke
konflik, tanda-tanda Sykes-Picot yang sekali lagi dirasakan sebagai
campur tangan Perancis, Inggris, Rusia, dan sekarang Amerika Serikat
sebagaimana yang baru-baru ini dikemukakan Menteri Luar Negeri AS John
Kerry sebagai ‘Plan B’ – yang membagi Suriah berdasarkan garis sektarian,
mungkin sesuai dengan penafsiran baru Barat atas ‘lingkungan yang
berpengaruh.
Peta Perjanjian Sykes-Picot merupakan visi mentah yang ditarik buru-buru selama
perang global, namun sejak saat ini telah dan masih menjadi kerangka acuan utama
yang Barat gunakan untuk menyetir dunia Arab serta mengontrol sesuai
kemauan mereka.
Kenapa Umat Islam (Bangsa Arab) di Jazirah Timur Tengah Tidak Mau Bersatu? - Akan ada suatu masa dimana Al Quran cuma
menjadi kitab hiasan (monumental). Banyak orang Islam yang udah tidak berpegangan pada
Al Quran. Umat Islam itu akan banyak jumlahnya seperti buih di lautan, tapi berapa jumlah mereka yang benar-benar bertali Islam?
Yang benar-benar berpegang teguh pada Al Quran? Mereka tidak malu beragamakan Islam, bercara Islam, berperilaku Islam, dan mati dalam keadaan Islam. Jangankan menolong saudara
sesama muslim di Palestina, sesama muslim mereka malu dan segan mengucapkan salam "Assalammu'alaikum", serta jarang bertegur sapa.
Selanjutnya, karena umat islam sekarang ini adalah umat yang sudah berfirqoh-firqoh
(bergolong-golongan) kenapa? karena Islam sudah dicampur-adukan dengan
politik. Sejatinya, Islam itu wahyu dari Allah SWT Robbul Alamin, sedangkan Politik itu Ro'yu (karya
otak manusia) jadi tidak bisa di campur-adukan.
"... Rasulullah SAW bersabda umatku akan terpecah
menjadi 27 golongan" HR. Hudaifah bin Yaman artinya jangan heran bila sekarang banyak Islam
dengan nama golongan masing-masing baik itu negara Islam di Jazirah Arab maupun umat Islam di seluruh belahan bumi dunia ini yang jauh isinya yang dari berjuang bersama dan mengusung kepentingan Rasulullah SAW untuk Islam
dan seluruh umat manusia di bumi dunia ini, akan tetapi hanya untuk kepentingan politik mereka semata yaitu politik kekuasaan, politik mengumpulkan harta pribadi sebanyak-banyak dan lain-lain bla.. bla.. bla.. (alias bahasa kerennya dunia adalah istilah "party"; pesta, atau partai).. dan, bacalah Q.S. Ali Imron ayat 103 sebagai berikut :
إِخْوَاناً وَكُنْتُمْ عَلىَ
شَفاَ خُـفْرَةٍ مِنَ النَّاِر فَأَنْقـَدَكُمْ مِنْهَا كَذَالِكَ
يُبَبِّنُ اللهُ لَكُمْ اَيَاتِهِ لَعَلـَّكُمْ تَهْـتَدُونَ ’{ال عـمران
Artinya : “Dan berpegang teguhlah kamu
sekalian dengan tali Allah dan janganlah kamu sekalian berpecah belah,
dan ingatlah nikmat Allah atas kamu semua ketika kamu bermusuh-musuhan
maka Dia (Allah) menjinakkan antara hati-hati kamu maka kamu menjadi
bersaudara sedangkan kamu di atas tepi jurang api neraka, maka Allah
mendamaikan antara hati kamu. Demikianlah Allah menjelaskan ayat
ayatnya agar kamu mendapat petunjuk”.
Intinya diatas sekarang jauh dari fakta yang sebenarnya saat ini yang terjadi :
- Kita percaya bahwa PBB sebagai alat pemersatu bangsa dan kedamaian dunia, bohong besar!!!
- Kita percaya bahwa partai yang diusung sebagai alat aspirasi rakyat, bohong besar!!!
- Kita percaya bahwa dewan perwakilan rakyat benar-benar membela rakyat, bohong besar!!!
- Kita percaya bahwa presiden pilihan rakyat benar-benar untuk rakyat, bohong besar!!!
Kebanyakan dari mereka saat ini berpegah teguh kepada pemimpin yang dzalim lagi fasik; dan mereka mengatakan tentang pemimpinya baik; padahal dia tidak memiliki pegangan yang kuat apapun selain dusta (kebohongan) yang sering mereka umbar. namun, kebanyakan dari kita tidak berpikir dan malas memikirkannya akibat dari desakan kemiskinan dan tuntutan hidup yang bertambah sulit setiap harinya, sehingga di pikiran kita hanya perut dan bagaimana perut ini terus terisi oleh makanan dan makanan setiap harinya, dan akhirnya membuka peluang-peluang bagi mereka yang haus harta berupaya mencari jalan melalui kekuasaan dan mempermainkan amanah.
Semoga bermanfaat,.
by Muka2 bloG Editorial



0 Dikomentari:
Posting Komentar
# Terima kasih atas kunjungannya ke Pojok Jurnalis, silakan berkomentar dengan sopan, dan semoga bermanfaat untuk Anda selalu